ORASI ILMIAH “AKREDITASI PRODI MANAJEMEN STIESA MODAL AWAL MEMENANGKAN PASAR”


ORASI ILMIAH
KETUA JURUSAN/PRODI MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SAUMLAKI
PADA ACARA DIES NATALIS STIESA KE 10
Saumlaki, 10 Nopember 2012

Dengan Topik :
AKREDITASI PRODI MANAJEMEN STIESA
MODAL AWAL MEMENANGKAN PASAR


Assalamualaikum wr.wb
Salam sejahtera bagi kita semua syaloom..!!
Yang terhormat :
-          Bupati Maluku Tenggara Barat;
-          Ketua STIESA;
-          Ketua STIAS;
-          Ketua STKIPS;
-          Pimpinan SKPD Kab. MTB;
-          Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki;
-          Para Pembantua Ketua STIESA;
-          Pimpinan Jurusan STIESA;
-          Ketua-ketua Lembaga STIESA;
-          Mahasiswa serta Alumni STIESA;
-          Undangan serta hadirin yang berbahagia.

Marilah kita persembahkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunianya, kita semua dapat berkupul pada acara Dies Natalis Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki yang ke 10 ini dalam keadaan sehat wal-afiat.
Pertama-tama saya ucapkan selamat berbahagia menyambut Dies Natalis STIESA yang pada tangal 17 Otober 2012 kemarin telah memasuki satu dekad eksistensinya sebagai pelopor perguruan tinggi di Kab. MTB.
Dalam usianya yang ke 10 tahun ini, seiring dengan sejarahnya Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Saumlaki telah menjadi bagian penting dari pembangunan pendidikan bangsa melalui kontribusinya melahirkan anak-anak didik yang siap terjun ke masyarakat sebagai suber daya pembangunan dalam berbagai agenda ditengah-tengah masyarakat.
Hadirin yang saya hormati,
Tentu kita menyadari bahwa perguruan tinggi memiliki peran yang sangat vitas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tidak ada bangsa-bangsa didunia yang maju dengan tidak didukung oleh endidikan tinggi yang berkualitas dan kompetitif. Pendidikan merupakan sokoguru yang penting untuk meraih kemajuan dan peradaban bangsa.
Sebagaimana dipertegas oleh Nelson Mandela bahwa “Pendidikan Adalah Senjata Paling Ampuh untuk Menggubah Dunia”.
Oleh karena itu, dies natalis STIESA ke 10 ini, marilah kita jadikan sebagai momentum untuk merefleksikan kembali visi dan misi institusi kita masing-masing sebagaimana tercermin dalam STATUTA untuk mewujudkan tri pilar utama perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membangun masa depan bangsa dan daerah yang lebih cerah.
Hadirin yang terhormat,
Ditengah kodisi globalisasi, kita memang harus terus berkarya dan membangun diri. Karena globalisasi tidak hanya memberikan peluang tetapi juga tantangan yang tidak ringan. Yang saya maksudkan sebagai peluang adalah terbentukya kesempatan untuk memanfaatkan pasar terutama pasar tenaga kerja. Globalisasi juga membuka sekat-sekat batas negara sehingga wajib kita membuka diri antar warga negara diberbagai kawasan.
Akan tetapi, pada saat yang sama globalisasi membawa tantangan yang harus dihadapi dan diatasi agar bangsa kita mampu berkompetisi dengan bangsa lain. Kondiisi ini terjadi karena hanya batas negara lain yang terbuka oleh globalisasi, kitapun harus membuka diri terhadap adanya negara lain. Interaksi dua arah inilah yang memunculkan persaingan yang lebih terbuka bagi aktor-aktor yang terlibat.
Untuk itu tantangan yang muncul adalah keharusan kita untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas personal maupun kolektif. Jika tidak, globalisasi justru akan menjadi ancaman kedaulatan bangsa dan negara.
Fereed zakaria dalam bukunya future of Freedom (2003) menunjukan hal tersebut, bahwa meskipun ia optimis dengan globalisasi, penguatan terhadap kemampuan internal suatu bangsa harus terus dilakukan agar mampu berperan dalam globalisasi. Ia mencontohkan bagaimana korea, hongkong, china, dan india mampuh merestrukturisasi sistem nilai yang mendukung daya saing agar mampu berdaya saing dalam era globalisasi.
Joseph Stiglitz mencontohkan sebuah daerah di Armenia yang kaya dengan minyak bumi. Dari seluruh penjuru, para kapitalis datang seolah-olah untuk memakmurkan daerah itu, namun ketika minyak bumi habis, kota tersebut menjadi kota mati.dengan kata lain tidak adanya pengambangan kemampuan yang bisa memadukan keunggulan sumber daya alam dengan keunggulan sumber daya manusia. Dengan demikian kita sebagai institusi yang lahir dari rahim yayasan yang sama semestinya perlu jeli melihat kondisi sekeliling sebelum mengambil keputusan kooperatif dengan perusahaan asing yang benefit. Kita jangan hanya berimingkan bantuan, dengan membuka tangan meminta atau menerima, tidak memikirkan apa yang seharusnya kita berikan. Keunggulan sumber daya manusia yang mampu menjawab persaingan global tidak hanya bermodalkan segi-segi kecakapan dan ketrampilan teknis, tetapi harus didukung oleh kekuatan karakter yakni bersifat jujur, terpercaya, berkehendak mencapai hal yang terbaik, serta memiliki keuletan, dedikasi terhadap masalah, tidak membuka tangan meminta dan menerima tanpa berbuat apa-apa.
Hadirin yang terhormat;
Bung karno mengatakan “tidak ada dua bangsa yang cara berjuangnya sama”. Tiap –tiap bangsa mempunyai cara berjuang sendiri sesuai dengan karakteristik sendiri, oleh karena pada hakekatnya bangsa sebagai individu mempunyai kepribadian sendiri. Kepribadian yang terwujud dalam pelbagai hal, dalam kebudayaannya, dalam perekonomiannya dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, karena karakter setiapbangsa berbeda satu sama lain, maka jalan kemajuan suatu bangsa tidak bisa mencontek begitu saja cara yang ditempuh oleh bangsa lain. Berdasarkan hal itu, indonesia harus mampu mencari jalan kemajuannya sendiri sesuai dengan karakter Indonesia yang bertumpu pada nilai-nilai inti kebangsaan yang terkristalisasi dalam Pancasila.
Hadirin yang terhormat,
Berkenaan dengan kondisi diatas, perguruan tinggi mempunyai tanggung jawab yang besar, tidak dipungkiri pemimpin-pemimpin bangsa hingga kedaerah adalah produk yang dikeluarkan oleh sebuah perguruan tinggi, imbas dari kegagalan menerapkan ilmu yang didapat untuk memajukan masyarakatnya adalah kegagalan secara langsung maupun tidak langsung terhadap mesin cetak yang disebut perguruan tinggi.
Sejalan dengan itu perguruan tinggi merupakan pilar terakhir yang bertanggungjawab menuntaskan pembentukan karakter manusia yang profesional.Perguruan tinggi wajib menghargai proses dan output dari sebuah penyelenggaraan perguruan tinggi.
Sumber daya manusia yang berkarakter merupakan akhir dari output perguruan tinggi dimana lulusan perlu diperhatikan tinggi kualitas dari pada kuantitas, dengan memperhatikan kondisi :
1.       Pendidikan tinggi yang berkelanjutan, perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi berkewajiban mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Perguruan tinggi yang merupakan wadah pendidikan tinggi, berperan besar dalam membangun, mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia indonesia. Perguruan tinggi yang merupakan satu kesatuan sistemik, terbuka dan multi makna dalam proses pemberdayaan dan pembudayaan bangsa sepanjang hayat.
2.       Membangun institusi melalui peningkatan mutu, globalisasi yang berjalan sangat cepat menuntut antisipasi setiap perguruan tinggi agar berorientasi global, mengikuti perkembangan dan perubahan yang terjadi. Selain dibandingkan dengan perguruan tinggi sejenis secara regional sebaiknya kita bekerjasama dan belajar dari beberapa perguruan tinggi yang berskala nasional , untuk mengelola :
a.      Manajemen Organisasi, dalam rangka menangani berbagai masalah manajemen, perlu disusun format yang mengacu pada paradigma baru manajemen Dikti yaitu peningkatan mutu secara berkelanjutan, otonomis, akuntabilitas, akreditas dan evaluatif.
b.      Mengelola citra, mempertahankan citra sangat penting dalam menarik dan mempertahankan SDM yang berprestasi dalam persaingan pasar tenaga kerja. Akhirnya citra yang baik akan mempertahankan institusi yang berkualitas dan menanamkan pengaruh positif. Citra selalu memainkan peran penting terutama dalam persaingan. Menurut Jasfar (2003) sebagaimana dikutip dari Serian Wijanto pengelolaan perguruan tinggi secara efisien, efektif dan ekonomis (2009;337) memberikan beberapa faktor yang penting dalam menentukan citra suatu organisasi, yaitu kepemimpinan, kebijaksanaan dan strategi, kebijaksanaan SDM, pengelolaan kekayaan, pengelolaan proses, kepuasan konsumen, kepuasan karyawan, tanggung jawab sosial dan hasil usaha. Faktor-faktor ini harus dapat disampaikan dan dikomunikasikan secara efektif kepada pemangku kepentungan lainnya secara ideal.

Dengan melihat kondisi diatas, maka dapat disampaian analisis SWOT terkait kondisi jurusan/prodi manajemen dan cara pengentasan masalah yang perlu diperhatikan oleh pihak yang berkepentingan dalam instansi pendidikan.


I.        MATRIKS ANALISIS SWOT KOMPREHENSIF

A.      Kekuatan (sterght)
1.       Program studi terakreditas;
2.       Sebagian dosen memiliki pengalaman memadai dalam pengajaran;
3.       Tersedianya beasiswa dan buku teks bagi mahasiswa berprestasi;
4.       Sistem rekrutmen mahasiswa dan tenaga pengajar sudah sestematis;
5.       Visi, misi, sasaran dan tujuan telah dirumuskan secara jelas;
6.       Adanya otonomisasi akademis;
7.       Evaluasi jurusan secara berkala dilaksanakan termasuk tenaga pengajar;
8.       Alumni mampu berprestasi dengan dunia kerja;
9.       Pengembangan SDM pengajar dengan mengikuti program pasca sarjana secara mandiri.

B.      Kelemahan (Weakness)
1.       Civitas akademika kurang memahami visi, misi, sasarandan tujuan yang telah dirumuskan secara jelas;
2.       Kepemimpinan institusi setralistik;
3.       Belum maksimal kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
4.       Rendahya fasilitas pengembangan dan ilmiah;
5.       Sarana keorganisasian yang dapat meningkatkan minat, bakat, intelejensi belum menjadi perhatian serius;
6.       Biaya kuliah dan penggajian relatif murah;
7.       Kurangnya penelitian dosen;
8.       Sentralisasi pengelolaan anggaran, sarana dan prasarana;
9.       Alokasi anggaran besifat anggaran rutin dan belum diprioritaskan untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
10.   Ketergantungan pendapatan pada mahasiswa;
11.   Ekspair kurikulum;
12.   Pemutahiran data alumni belum dilakukan secara berkesinambungan;
13.   Belum adanya beasiswa PT bagi program magister dan doktoral bagi tenaga pengajar.
            
               C. Peluang (Opurtunity)
1.         memiliki pasar yang jelasdan belum ada pesaing pada ilmu yang sama;
2.         Adanya kepercayaan yang tinggi dari pengguna lulusan terhadap jurusan/prodi;
3.         Adanya kesempatan kerja sama dari pihak luar sebagai konsultan dan mitra Usaha;
4.         Kesepakatan meningkatkan kualitas melalui seminar, diklat, kuliah tamu dsb sebagai penguatan akademis;
5.         Adanya peluang untuk mengembangkan kurikulum berbasis konpetensi;
6.         Animo mahasis pada jurusan/prodi manajemen sangat tinggi jika dibandingkan dengan jurusan lainnya;
7.         Lulusan mampu bersaing dengan lulusan PT lain dalam dunia kerja;

D. Ancaman (Treath)
1.         Calon Mahasiswa mencari PT yang benefit dengan sarana dan prasarana memadai;
2.         kebijakan dan strategi yang lamban dari pimpinan sangat mempengaruhi pekerjaan teknis dibawahya;
3.         daya serap alumni dalam dunia kerja lebih dari satu tahun;
4.         Pengangguran Alumni;
5.         prioritas anggaran adalah mendapat sisa lebih dari pemanfaatan anggaran perperiode.

II.      ANALISIS KOMBINASI SWOT

            A.      Strategi Kombinasi Kekuatan dan Peluang (so)
1.      Membina kerja sama dengan dunia usaha dan pengguna lulusan dan aluni;
2.    Akreditas meningkatkan minat masyarakat, mahasiswa bertambah;
3.    Meningkatkan kualitas akademis dosen;
4.    Meningkatkan kualitas mahasisa.

           B.      Strategi Kombinasi Kekuatan dan Ancaman (ST)
1.    Mengadakan promosi yang lebih efektif untuk jejaring mahasiswa;
2.    Memperluas kerja sama dengan sektor usaha dan Pihak Sekolah;
3.    Melaksanakan temu alumni dan pengguna lulusan untuk mendapatkan masukan mengenai kebutuhan duunia usaha dalam menyusun kurikulum;
4.    Penganggaran difokuskan pada pengembangan mutu ekternal terutama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

            C.      Strategi Kombinasi Kelemahan dan Peluang (WO)
1.       Meningkatkan Sosialisasi visi, misi, sasaran dan tujuan Jurusan/Program Studi;
2.       Memaksimalkan promosi media dan visitasi lembaga;
3.       Memprioritaskan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pengapdian masyarakat;
4.       Memberikan motivasi kepada dosen untuk melakukan penelitian dan penulisan jurnal ilmiah dengan memberikan kemudahan dan hasil publikasi;
5.       Meningkatkan keterlibatan dosen dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
6.       Pengambilan keputusan diarahkan pada kebijakan akademis yang efektif dan efisien secara cepat ditanggapi;
7.       Menindaklanjutii hasil evaluasi;
8.       Intensifkan bakti sosial dalam masyarakat demi meningkatkan kepedulian sosial.
9.       Melakukan pemutahiran data alumni khususnya mengenai tempat kerja alumni sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi kinerja alumni.

            D.      Strategi Kombinasi Kelemahan dan Ancaman (WT)
1.       Meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat;
2.       Mengadakan berbagai lomba ilmiah setingkat SMU/SMK sebagai ajang jejaring calon mahasiswa
3.       Memberikan kompensasi dan penghargaan lainnya bagi dosen yang melakukan Penelitian dan Penulisan Jurnal Ilmiah;
4.       Melibatkan pengguna lulusan dalam menyusun kurikulum berbasis kompetensi;
5.       Pengelolaan dana yang tranparan, efektif, efisian dan akuntabel perlu menjadi prioritas;
6.       Membuat prosedur pengambilan keputusan yang tepat;
7.       Mengumpulkan informasi dari penggu lulusan untuk membuat data base tentang lulusan;
8.       Melakukan studi banding secara periodik untuk menjaga kualitas jaminan mutu;
9.       Menugaskan penelitian berkelompok kepada sejumlah dosen sesuai kualifikasi ilmu;
10.    Menyusun jadwal kerja secara proporsional yang memberi peluang dosen untuk melakukan penelitian;
11.    Menghimbau alumni untuk membantu mengembangkan jurusan/prodi dengan cara memberikan informasi dan jejaring kerja.

Hadirin yang terhormat,
Dari hasil analisis SWOT diatas dapat dijelaskan bahwa jurusan/program studi manajemen masih jauh dari harapan sebuah lembaga yang kompetitif, meskipun secara nasional telah diakui mutu eksternalnya melalui keputusan Badan Akreditas Nasional Petguruan Tinggi nomor : 017/BAN-PT/ak-XV/S1/VI/2012 pertanggal 29 Juni 2012, namun tidaklah berhenti perjuangan kita. Kerena untuk menghasilkan sesuatu itu mudah, tapi untuk mempertahankan dan mengembangkannya tentunya perlu daya upaya dan komitmen yang tinggi untuk bergandengan tangan bekerja keras untuk mewujudkannya. Akreditas bukan hasil akhir dari pengelolaan suatu lembaga, namun merupakan awal yang baik untuk mengembangkan institusi ini kearah yang lebih baik lagi. Disadari sunggu masih terdapat banyak kelemahan yang dapat mengancam eksistensi jurusan/prodi manajemen bahkan STIESA pada umumnya. Terkait dengan itu perlu kami jjur bahwa apa yang telah jurusan/prodi manajemen dapat sat ini dari proses akreditas bukanlah sesuatu yang patut dibanggakan secara berlebihan, masih ada banyak hal yang perlu dibenahi, dibentuk, dipertahankan, bahkan ditingkatkan seobtimal mungkin.
Terkait dengan itu berbagai program yang perlu kami laksanakan dan kembangkan demi menunjang hasil akreditas sebagaimana ditungkan dalam berita acara asesment lapangan program studi pertanggal 25 Mei 2012 dapatan kami sampaikan program-rogram prioritas pada 5 (lima) tahun kedepan yaitu :
1.       Optimalisasi data seleksi calon mahasiswa;
2.       Konkritkan sistem layanan administrasi kemahasiswaan, layanan akademik, layanan kesehatan, layanan informasi;
3.       Optimalkan pelacakan alumni;
4.       Optimalkan persepsi pengguna lulusan;
5.       Optimalkan pendataan lulusan yang bekerja sesuai bidang keahliannya;
6.       Optimalkan penelitian dosen;
7.       Perlu adanya biaya studi lanjut oleh PT berupa beasiswa program magister dan doktoral;
8.       Pengembangan karier dosen tetap yang keahliannya linier dengan jurusan/prodi manajemen;
9.       Optimalkan kepangkatan akademik;
10.   Optimalkan sertifikasi pendidik yang telah memiliki jabatan fungsional;
11.   Optimalkan fisitasi pakar/ahli sebagai pembicara dalam seminar, diklat, kuliah tamu;
12.   Relefansi kurikulum;
13.   Optimalkan anggaran untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada maskarakat;
14.   Optimalkan penulisan jurnal ilmiah;
15. Optimalkan literatur kepustakaan : buku teks, buku bacaan maupun buku pendukung lainnya;
16.   Optimalkan minat dan bakat serta layanan mahasiswa.

Hadirin yang terhormat,
Memang terlalu ideal point-point diatas jika sertamerta dalam waktu yang singkat dapat diwujudkan seluruhnya, namun saya percaya bahwa dengan komitmen dan visi yang sama niscahya secara bertahap dan berkesinambungan komitmen diatas dapat diwujudnyatakan.
Terima kasih semua pihak yang telah membantu kami mensukseskan akreitas jurusan/prodi manajemen, terutama bapak ketua besarta jajarannya yang telah memberikan kepercayaan penuh bagi kami, pimpinan jurusan Ekonomi Pembangunan dan Jurusan Akuntasi yang selalu memberikan kontribusi konkrit, dan lebih kusus kami sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan dosen yang tergabung dalam tim akreditasi serta seluruh mahasiswa yang telah mengambil peran untuk mewujudkan akrediasi jurusan/prodi manajemen, terima kasih atas motivasi dan jeri juang kita bersama.
Akhir kata semga akreditas jurusan/prodi manajemen menjadi motivasi positif bagi jurusan lain dilingkup STIESA maupun perguruan tinggi lain di daerah ini yang sementara mempersiapkan diri menyambut visitasi dan assesment lapangan oleh tim akreditas BAN PT. Kita doakan semoga STIESA yang adalah pelopor perguruan tinggi di MTB dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat, melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sekian dan terima kasih. Syaloom ...!!!

Daftar pustaka :
-          Albercht, Karl (1980) Pedoman Kesuksesuan by Objective, Bandung Sinar Kumala;
-          Hasibuan, Melayu (1987), manajemen dasar dan masalah, jakarta hajimasagung;
-          Rangkuti, Freddy (1997), Analisis SWOT teknik dan bedah kasus bisnis, Jakarta Gramedia;
-          Robbins, Stephen (2001), Perilaku Organisasi, Edisi Kedelapan, jakarta PT. Prehalindo;
-          Serian Wijatno (2009) Pengelolaan Perguruan Tinggi secara Efisien, Efektif dan Ekonomis, Jakarta salemba empat;
-          SK BAN PT No. 017/BAN/PT/ak-XV/S1/VI/2012 tentang status, nilai, pangkat dan masa berlaku hasil akreditas program sarjana perguruan tinggi;
-          UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.

Komentar

Postingan Populer